Evaluasi tak gunanya ketika hanya disampaikan di mulut dan pikiran. Perlu adanya keselarasan antara pikiran yang jernih dan hati yang bersih untuk sebuah perubahan.
Dipenghujung tahun di bulan desember, banyak hal yang terjadi, antara hati, cinta, pikiran dan tuhan. Semuanya butuh keselarasan agar kita dapat berubah, menjadikan setiap hal sebagai pengalaman, guru yang sangat handal mengajarkan kita, begitu mudah memahaminya, melakukannya saja yang sulit, karna ada kontra antara batin dan pikiran, tapi semua hal itu dapat ditepis jika kita berpikir jernih, bahwa semua ini adalah pembelajaran.
Senior saya, yang setiap menyampaikan sesuatu dlm suatu forum selalu saya catat apa yang disampaikan, karna apa yang disampaikannya begitu indah dan lengkap. Ada, masalah, fakta dan solusi sehingga kita faham apa yang terjadi, apa keadaannya, dan bagaimana solusinya. Beliau pernah berkata habiskanlah kegagalanmu di masa muda. Kesalahan yang kau lakukan harus berkualitas. Kita harus menjiwai proses, dengan begitu apapun yang kita lakukan akan kita lakukan dengan ikhlas karna yang kita cari ada ilmu dari prosesnya..
Mengulang mata kuliah agamapun aku bersyukur, banyak hal yang saya ketahui, hal2 yang to the point memberikan contoh di era micin ini. Menjurus ke dalam hal-hal yang sangat krusial dalam kehidupan, yang diatur oleh kebijakan dan aturan agama. Saya secara pribadi sangat bersyukur mengulang mata kuliah ini, karna landasan landasan dasar tentang agama telah disampaikan, insyaallah istiqomah untuk belajar dan memahami ilmu ini.
Dan dalam pendakian, yang sangat memberikan pengalaman tentang manajemen dan tentang tuhan. Tuhan masih memberiku kesempatan, agar bisa bersyukur dan dan belajar lagi, bahwa tuhan akan memberikan kita, sesuai dengan kemampuan dan usaha kita, janganlah menjual nama tuhan untuk kepentingan sesaat, ingatlah, saya mohon "keputusan untuk bertindak ada di awal perjalanan itu sendiri (tracks 2014)". Jadi, sertakanlah tuhan dalam setiap langkah sesuai dengan usahamu. Dan, "hanya saja, hal yang bagus itu pergi dari mereka yang terburu buru (predestination 2014). Merbabu, mengajarkanku tentang persiapan, manajerial yang begitu matang, easy going hanya bagi mereka yang siap secara fisik dan batin, jika hanya batinmu urungkanlah sesaat, apalagi jika sendirian, hehe.
Cinta tak harus memiliki, persahabatan adalah salah satu bagian cinta. Bersahabatlah, cinta akan datang secara kontinu, saling merindu bersama batin. Saling merindu diantara kesepian, saling memanggil untuk sekedar bertegur sapa dan saling memegang tangan dalam roda kehidupan.
Saya masih ingin belajar. Akan alam dan isinya, dan tentunya tentang islam, yang menenangkan hatiku dikala ibadah, yang mengajarkanku bersuara ketika sholat dan mengaji. Pembelajaran ini dan kesadaran ini membutuhkan waktu, tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan, selama ruh ini masih menempati raga, masih ada kesempatan untuk berubah.
Dipenghujung tahun di bulan desember, banyak hal yang terjadi, antara hati, cinta, pikiran dan tuhan. Semuanya butuh keselarasan agar kita dapat berubah, menjadikan setiap hal sebagai pengalaman, guru yang sangat handal mengajarkan kita, begitu mudah memahaminya, melakukannya saja yang sulit, karna ada kontra antara batin dan pikiran, tapi semua hal itu dapat ditepis jika kita berpikir jernih, bahwa semua ini adalah pembelajaran.
Senior saya, yang setiap menyampaikan sesuatu dlm suatu forum selalu saya catat apa yang disampaikan, karna apa yang disampaikannya begitu indah dan lengkap. Ada, masalah, fakta dan solusi sehingga kita faham apa yang terjadi, apa keadaannya, dan bagaimana solusinya. Beliau pernah berkata habiskanlah kegagalanmu di masa muda. Kesalahan yang kau lakukan harus berkualitas. Kita harus menjiwai proses, dengan begitu apapun yang kita lakukan akan kita lakukan dengan ikhlas karna yang kita cari ada ilmu dari prosesnya..
Mengulang mata kuliah agamapun aku bersyukur, banyak hal yang saya ketahui, hal2 yang to the point memberikan contoh di era micin ini. Menjurus ke dalam hal-hal yang sangat krusial dalam kehidupan, yang diatur oleh kebijakan dan aturan agama. Saya secara pribadi sangat bersyukur mengulang mata kuliah ini, karna landasan landasan dasar tentang agama telah disampaikan, insyaallah istiqomah untuk belajar dan memahami ilmu ini.
Dan dalam pendakian, yang sangat memberikan pengalaman tentang manajemen dan tentang tuhan. Tuhan masih memberiku kesempatan, agar bisa bersyukur dan dan belajar lagi, bahwa tuhan akan memberikan kita, sesuai dengan kemampuan dan usaha kita, janganlah menjual nama tuhan untuk kepentingan sesaat, ingatlah, saya mohon "keputusan untuk bertindak ada di awal perjalanan itu sendiri (tracks 2014)". Jadi, sertakanlah tuhan dalam setiap langkah sesuai dengan usahamu. Dan, "hanya saja, hal yang bagus itu pergi dari mereka yang terburu buru (predestination 2014). Merbabu, mengajarkanku tentang persiapan, manajerial yang begitu matang, easy going hanya bagi mereka yang siap secara fisik dan batin, jika hanya batinmu urungkanlah sesaat, apalagi jika sendirian, hehe.
Cinta tak harus memiliki, persahabatan adalah salah satu bagian cinta. Bersahabatlah, cinta akan datang secara kontinu, saling merindu bersama batin. Saling merindu diantara kesepian, saling memanggil untuk sekedar bertegur sapa dan saling memegang tangan dalam roda kehidupan.
Saya masih ingin belajar. Akan alam dan isinya, dan tentunya tentang islam, yang menenangkan hatiku dikala ibadah, yang mengajarkanku bersuara ketika sholat dan mengaji. Pembelajaran ini dan kesadaran ini membutuhkan waktu, tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan, selama ruh ini masih menempati raga, masih ada kesempatan untuk berubah.
0 komentar:
Posting Komentar