Ketika Kudengar
kabarnya bahwa kawanku ( Muh. Arfandi / Fandi ) tenggelam di lembah biru atau
sekitar danau mawang, Kec. Bontomarannu Kab. Gowa, Sulsel, aku terkejut. Segera
ku hubungi temanku untuk memastikan berita ini dan aku langsung menuju ke
sekolah pada hari jumat itu, tapi di sekolah belum ada temanku jadi aku pulang
ke rumah. Setelah sholat jumat aku segera pergi ke sekolah untuk memastikan
kejadian ini dan ternyata benar, dia tenggelam di danau tersebut bersama
sepupunya, dede ( Ade Sumantri). Aku dapat kabar bahwa dia tenggelam pada hari
kamis sore, saat dia sedang pergi ke rumah temannya di Mawang untuk memperbaiki
motor. Aku gelisah dan tak bisa belajar di sekolah, aku bertanya pada hatiku
kok aku malah asyik-asyikan duduk di sini sementara temanku belum ditemukan dan
keadaannya bagaimana?
Setelah guru menyuruh kami pulang, hampir satu
kelas ( XI TKJ) pergi ke danau mawang untuk melihat pencarian Tim SAR. Meskipun
menuju perjalan ke danau tersebut tidak berjalan mulus, tapi aku sampai ke
danau tersebut. Danau tersebut berwarna biru mirip laut dan airnya tenang.
Sampai Sore Menjelang temanku belum di temukan, aku pulang bersama
teman-temanku. Esok harinya aku mendapat kabar bahwa teman yang baik itu sudah
meninggal bersama sepupunya dalam keadaan yang sama, mereka ditemukan ( kata
teman2ku sih) dalam keadaan berpelukan di batang pisang. Aku tak tahu harus ngomong
apa, karena temanku itu adalah orang yang sangat baik, lucu orangnya, jujur,
dan sabar. Ditambah Fandi adalah orang yang pintar dan merupakan anak pertama
yang dibanggakan orang tuanya agar kelak dia bisa menghidupi keluarganya. Kedua
orang tersebut ( sepupu ) adalah orang yang memiliki latar belakang yang
religius, ditambah Fandi, adalah seorang guru ngaji dan dia mengikuti berbagai
organisasi baik dalam sekolah maupun dalam bermasyarakat. Aku Menangis melihat
tubuh dan wajah Fandi bengkak melebihi mayat sepupunya, Dede.
Sebelumnya,Tubuh Dede
Gemuk dan tubuh Fandi Kurus, Tapi setelah kematian kedua orang tersebut, tubuh
Fandi Lebih besar dibandingkan tubuh/tubuh Fandi Bengkak. Sungguh Tragis
kulihat kematian orang tersebut, ditambah orang adalah orang yang alim. Dan aku
bertanya pada diriku sendiri, “Mengapa orang baik sepertinya harus mati di masa
muda, dia itu sangat berpotensi, dia jago berbicara di depan umum,
pintar/cerdas, baik, jujur, sabar,orangnya lucu juga, ditambah dia adalah orang
yang mengerti latar belakang seseorang dan dapat memperlakukan orang tersebut
dengan baik. Dan mengapa dia harus mati dengan cara yang tidak wajah seperti
ini, tenggelam di danau, tubuhnya juga bengkak hampir 3 kali besar tubuhnya
sebelum dia wafat, Tapi ini adalah Takdirnya, ini adalah ajalnya, mungkin Tuhan
sudah menakdirkan dia untuk hidup sampai 16 tahun saja.” Fandi pun dikuburkan
setelah sholat dhuhur di pemakaman Tinggimae. Aku pun tak bisa menahan tangisku
mengingat semua perbuatan-perbuatanMu.
Hanya do’a sekarang yang bisa kuperbuat
untuknya, karena menurutku pada saat dia masih hidup aku merasa belum banyak
yang bisa kuperbuat untuknya ketimbang perbuatannya untukku. Aku harap semua
hal yang kau berikan kepadaku dapat berguna bagi diriku dan orang lain. Dan
hanya beberapa kata yang dapat aku ucapkan kepadamu :
Kawan,, semoga kau tidak melupakan aku,
begitupun sebaliknya, aku tidakk akan melupakanmu. Kamu adalah orang yang
sangat-sangat baik, rendah hati dan sabar. Aku teringat akan suaramu yang khas,
kelakuan lucumu, saat kau berdebat, gerakanmu dalam latihan karate, ketika kau berbicara soal agama,dan teringat
juga saat kau bercerita mengenai keinginamu yang begitu banyak dan belum
terselesaikan, semua itu membuatku berpikir, “mengapa Tuhan cepat sekali
memanggil orang sepertimu, tapi apa boleh buat, Tuhan sudah memanggilmu, apalah
daya kami, kami hanya bisa memberikanMu do’a semoga kau tenang di alam sana dan
masuk ke Surga (AMIN).Aku tak bisa menahan tangisku pada saat aku mengingat
semu kebaikan yang kau lakukan kepada teman-temanmu.. Kau Sungguh Baik pada
semua orang bahkan kepada orang-orang yang tidak menyukaimu, sifat mu itu
sungguh menyentuh hatiku, kau adalah salah satu sahabat terbaik yang pernah
kumiliki. SELAMAT JALAN KAWANKU, TENANGLAH DI ALAM SANA, PERPISAHAN BUKANLAH
AKHIR DARI SEGALANYA, TAPI PERISAHAN INI ADALAH AWAL DARI PERTEMUAN YANG KEKAL
DAN ABADI...
For -
Alm. Muhammad Arfandi
-
Alm. Dede Sumantri
Setelah KepergianMu, Banyak Teman-Teman Yang
Telah Memperbanyak Sholatnya, Diantaranya aku. Dan aku masih ingat kata-katamu
tentang kematian itu, Kematian itu tidak memandang tua, muda, kaya, miskin,
tapi bila Allah SWt sudah berkehendak untuk mengambil apa yang sudah menjadi
miliknya, maka kita hanya bisa pasrah Kepada Sang Pencipta!!
0 komentar:
Posting Komentar